SULISTIYOWATI, SULISTIYOWATI (2024) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI BILANGAN CACAH KELAS V MIS AL-MUSLIM. Diploma thesis, IKIP PGRI BOJONEGORO.
Text
SULISTIYOWATI.pdf Download (979kB) |
Abstract
Sulistiyowati. 2024. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Bilangan Cacah Kelas V MIS AL-MUSLIM. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP PGRI Bojonegoro, Pembimbing (I) Dr. Puput Suriyah, S.Pd., M.Pd., pembimbing (II) Ali Noeruddin, S,Si., M.Pd Kata kunci : kemampuan berpikir kritis, bilangan cacah Kemampuan berpikir kritis siswa sangat diperlukan untuk memahami dan memecahkan suatu masalah atau soal matematika yang membutuhkan penalaran. Apabila tidak ada kemampuan berpikir kritis maka siswa tidak mampu menyelesaikan masalah matematika dengan maksimal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peserta didik yang belum mampu menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan baik, serta banyak dari mereka yang belum mampu menyampaikan argumen atau alasan dalam menjawab soal atau menyelesaikan permasalahan. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat menganalisis kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pada penelitian ini menggunakan 6 indikator kemampuan berpikir kritis menurut Facione yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan self regulation. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Al Muslim yang terdiri dari 10 siswa. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa : siswa yang berkemampuan berpikir kritis tinggi adalah siswa yang mampu memenuhi keseluruhan indikator berpikir kritis. Siswa yang berkemampuan kritisnya sedang mampu memenuhi indikator interpretasi dan analisis namun kurang mampu memenuhi indikator evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan self regulation. Siswa yang berkemampuan berpikir kritis rendah, kurang mampu dalam menginterpretasikan masalah dan tidak mampu memenuhi indikator lainnya. Ia masih kurang mampu memahami soal sehingga ketika menulis yang diketahui dan yang ditanyakan kurang lengkap dan ketika membuat model matematika kurang tepat bahkan tidak membuatnya sama sekali karena tidak mementingkan langkah pengerjaan, dan langsung menjawabnya dengan kesimpulan. Dalam hal ini peran guru sangatlah penting dalam melatih siswa untuk menyelesaikan soal-soal latihan agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat berkembang. Terbukti dengan hasil tes kemampuan berpikir kritis peserta didik 10 anak, terdapat 4 peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir rendah dengan nilai (15,8), (5), (36,7), dan (6,7). Selain itu, terdapat 3 peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis sedang dengan nilai (61,7), (62,5) dan (61,7). Selebihnya yaitu terdapat 3 peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir tinggi dengan nilai (84,1), (87,5), dan 80,8).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education |
Depositing User: | Ms Winarsih IKIP PGRI Bojonegoro |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 08:28 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 08:28 |
URI: | http://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/id/eprint/2749 |
Actions (login required)
View Item |