ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP ISLAM TEMAYANG BERDASARKAN TEORI FACIONE MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS QUIZIZZ PADA MATERI PELUANG

ROHMAH, SALISUS AGUSTIN ZAINUR (2025) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP ISLAM TEMAYANG BERDASARKAN TEORI FACIONE MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS QUIZIZZ PADA MATERI PELUANG. Diploma thesis, IKIP PGRI BOJONEGORO.

Text SALISUS AGUSTIN ZAINUR ROHMAH_21310056 - SALISUS AGUSTIN-1-28.pdf Download (465kB)

Abstract

Rohmah, Salisus Agustin Zainur. 2025. “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas IX SMP Islam Temayang Berdasarkan Teori Facione Melalui Model Problem Based Learning Berbasis Quizizz Pada Materi Peluang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IKIP PGRI Bojonegoro. Pembimbing (I) Novi Mayasari, S.Pd., M.Pd., Pembimbing (II) Ari Indriani, M.Pd. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, Problem Based Learning, Quizizz, peluang Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam pembelajaran matematika, namun pada kenyataannya siswa masih mengalami kesulitan karena metode pembelajaran yang kurang aktif serta minimnya pemanfaatan teknologi. Salah satu alternatif solusinya adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbasis Quizizz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkannya model PBL berbasis Quizizz pada materi peluang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di SMP Islam Temayang, dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes uraian, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan berpikir kritis matematis siswa secara umum berada pada kategori sedang dengan rata-rata nilai 39%. Sebagian besar siswa, yakni 7 orang (39%) termasuk dalam kategori sedang, 3 siswa (17%) berada pada kategori sangat rendah, 4 siswa (22%) tergolong rendah, sedangkan hanya sedikit siswa yang masuk kategori tinggi dan sangat tinggi, masing-masing sebanyak 2 orang (11%). Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan berpikir kritis ini antara lain keterbatasan waktu, kebiasaan terburu-buru, kurang teliti, kesulitan dalam penerapan rumus, serta pemahaman materi yang masih dangkal.

Actions (login required)

View Item