KAJIAN FEMINISME SOSIAL DALAM NOVEL LEBIH SENYAP DARI BISIKAN KARYA ANDINA DWIFATMA

Kurnia, Nurul Fatimah Endah (2025) KAJIAN FEMINISME SOSIAL DALAM NOVEL LEBIH SENYAP DARI BISIKAN KARYA ANDINA DWIFATMA. Diploma thesis, IKIP PGRI BOJONEGORO.

Text NURUL FATIMAH ENDAH KURNIA-21110031 (1) - Nurul indah-1-33.pdf Download (1MB)

Abstract

Fatimah Endah Kurnia, Nurul. 2025. “Kajian Feminisme Sosial dalam Novel Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma” Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Dosen Pembimbing I Muhamad Sholehhudin, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing II Drs. Syahrul Udin, M.Pd. Kata kunci—feminisme sosial, karakter, novel Kajian terhadap karya sastra tidak hanya penting sebagai telaah estetika, tetapi juga sebagai medium untuk memahami dinamika sosial dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakterisasi tokoh Amara dan menjelaskan nilai-nilai feminisme sosial yang tercermin melalui tokoh tersebut dalam novel Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma. Dengan menggunakan pendekatan feminisme sosial, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kajian sastra Indonesia terutama dalam representasi perempuan serta membuka ruang diskursus tentang kesetaraan gender dalam konteks sosial budaya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Data primer berasal dari novel tersebut, sementara data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang relevan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca intensif, mencatat, serta mengklasifikasikan data terkait karakterisasi dan nilai-nilai feminisme sosial, kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta validasi menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amara merupakan tokoh perempuan yang kuat, sabar, cerdas, kritis, penuh kasih sayang, dan memiliki daya tahan luar biasa dalam menghadapi tekanan batin, konflik rumah tangga, serta ekspektasi sosial yang patriarkal. Karakterisasi ini tergambar melalui sikap Amara yang berani menyuarakan pendapat, menolak dikungkung oleh peran tradisional perempuan, dan tetap berpegang pada integritas serta empatinya sebagai ibu dan manusia. Nilai- nilai feminisme sosial yang tercermin dalam dirinya meliputi penolakan terhadap subordinasi perempuan, perjuangan memperoleh akses terhadap pendidikan dan kesehatan mental, serta usaha untuk memulihkan martabat diri dari sistem yang menindas. Novel ini tidak hanya menjadi representasi realitas sosial terkait ketimpangan gender, tetapi juga menjadi medium kritik yang menginspirasi perjuangan perempuan dalam mencapai kebebasan, kesetaraan, dan keadilan sosial. ABSTRAK

Actions (login required)

View Item